| Terdepan dengan Payment Point | |
| Swamitra Koppas Lontar, Jakarta Utara: Ingin menyaksikan swamitra tertua di Tanah Air. Datang saja ke Lagoa - Tanjung Priok, Jakarta Utara di sanalah adanya Swamitra Koppas Lontar, yang hingga sekarang kinerjanya oke-oke saja. Dilihat dari letaknya, maupun tongkrongan kantornya yang bertingkat dua, sesungguhnya tidak ada yang aneh dari Sawamitra Koperasi Pedagang Pasar (Koppas) Lontar. Penam pilannya, biasa-biasa saja, sebagaimana halnya dengan swamitra lain. Jikapun misalnya, ada yang terkesan istimewa, boleh jadi tak lebih dari sisi usianya, yang sudah menginjak tahun ke sepupuh. Swamitra ini, adalah memang satu diantara lima swamitra tertua di tanah air, yang secara serentak terbentuk di Jakarta pada tahun 1997. Dengan demikian, swamitra yang berada di Jl Mawar No 9 Lagoa, Jakarta Utara, pernah menyandang predikat sebagai swamitra percontohan, alias “kelinci percobaan” dalam upaya pengembang an swamitra di tanah air. Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada yang patut ditonjolkan dari lembaga keuangan mikro “made in” Bank Bukopin itu. Soalnya, dalam perkembangan sekarang, swamitra Koppas Lontar, terkesan sudah tampil beda dibanding saat dibentuk tempo dulu. Kesibukannya, tidak lagi sekadar urusan pinjam meminjam uang. Di luar itu sudah ada pelayanan baru, berupa jasa Payment Point. Atau lazim dikenal sebagai tempat pembayaran rekening listrik, air dan telepon. Usaha kerjasama dalam hal penagih an rekening milik PT PLN, PAM dan Telkom ini, sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan penyalur an pinjaman. Tapi ternyata, kehadirannya telah membawa berkah tersendiri bagi swamitra Koppas Lontar. Melalui pelayanan yang ada di payment point, bendera swamitra semakin berkibar dan populer dimata masyarakat. Bagi setiap kepala keluarga yang bertempat tinggal di seputar kecamatan Koja, Jakarta Utara, boleh jadi tidak ada lagi yang tidak mengenal apa itu swamitra Koppas Lontar. Bukan apa-apa, meskipun tidak punya urusan dengan pinjaman uang, tidak boleh tidak setiap bulannya mereka wajib datang ke loket swamitra untuk melunasi rekening tagihan. Dulu, ruangan teler yang ada di swamitra, hanya untuk tempat pencairan, atau penerimaan dana dari para nasabah. Tapi sekarang berfungsi ganda, sekaligus juga sebagai loket tempat pembayaran rekening PLN, PAM maupun Telkom. Misalkan tiba masa pembayaran, terutama saat menjelang berakhirnya tanggal 20, yaitu batas terakhir pelunasan rekening, akan tampak pemandangan manarik di ruang tunggu swamitra Koppas Lontar. Ruangan yang memang relatif sempit - hanya berukuran sekitar 4 X 4 meter, akan tampak sesak dijejali oleh para pembayar rekening. “Jika lagi sedang padat-padatnya, antrean bisa sampai di luar ruangan, berjejer menunggu giliran” tutur Dewi Suryani, Manager Swamitra Koppas Lontar. Hal senada juga diutarakan oleh Nayasa, Ketua Koppas Lontar, sekaligus merangkap pengurus bidang swamitra. Bahwa ketika loket pembayaran masih berada di lantai dua gedung Koppas, antrean nasabah justru berjejer di anak tangga. “Tampak lucu, karena jumlahnya mencapai 100-150 orang setiap harinya,” ujarnya bercanda. Payment Point, memang sudah merupakan bagian yang tidak ter pisahkan dari usaha swamitra. Bukan apa-apa, meskipun jasa yang diper oleh relatif tidak seberapa, yakni hanya tiga permil (3/1000) dari total tagihan, namun harus diakui peran sertanya cukup signifikan menopang perjalanan swamitra. Sedikitnya Rp 400 juta dana tagihan setiap bulan diraup swamitra ini melalui payment point. Itu semua berasal dari sekitar 2.500 orang pelanggan PLN, PAM dan Telkom yang tercatat di swamitra Koppas Lontar. Patut dicatat, melalui usaha ini telah pula ikut mendorong para pembayar rekening untuk membuka buku tabungan di swamitra. Tujuannya, adalah untuk mempermudah mereka membayar rekening. “Tinggal di debet saja, selesai urusannya,” kata Dewi Suryani, yang mengaku sebagai putri Minang, dan sudah berkiprah di swamitra selama sepuluh tahun. Ia menambahkan, saat ini sekitar Rp 30 juta dana ta bungan pelanggan PLN, mengendap di swamitra. Hal lain, yang juga patut disimak dari swamitra yang satu ini, adalah terobosannya membuka kantor unit pelayanan kas di luar kantor resmi. Itu terjadi pada tahun 2004. Ketika Koppas Pasar Koja (masih di Jakarta Utara), belum mampu untuk membuka swamitra di pasar itu, Koppas Lontar ditawari untuk membuka unit pelayanan di sana. Peluang ini tidak disia-siakan, dan langsung mengontrak sebuah ruang an di sana. Saat ini, sekitar 50 orang dari 350 orang nasabah peminjam Koppas Lontar berada di pasar Koja. Hingga per Desember 2007, besar pinjaman yang sudah dikucurkan kepada para pedagang yang ada di sana, tercatat sekitar Rp 300 juta. Sumber : |
Ralat :
- Usia Swamitra Koppas Lontar sampai 2010 ini 13 Tahun
- Lokasi Swamitra Koppas Lontar di Jl. Mawar No. 29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat Datang di Swamitra Koppas Lontar. gabung yuk..!!